Tulisan ini berupa cerita pengalamanku "berorganisasi", terutama pemimpin dalam berorganisasi, sebagai bagian dari belajar.
Cerna tulisan ini... serap yang baik, dan lepaskan yang g baik...
*3 poin dulu*
All out
All out dalam pandangan ini adalah nyebur sebasah-basahnya...
Tidak ada pemimpin dalam masa kepemimpinan nya mampu sukses jika dirinya setengah-setengah...
Awalnya, kiprah ku dalam Cokroaminoto, terhalang ijin orang tua. Secara gamblang, orang tua melarang aku berorganisasi kepramukaan (lagi). Dengan alasan, fokus belajar di SMA, hm.... Oke, bisa diterima alasannya. Tapi sebagai manusia yang berkeinginan, apalagi bertipe seperti aku ini, sedikit "nyolong-nyolong" untuk tetap ber-"pramuka"... Suatu saat, aku dipanggil menghadap ortu, weh, aku dengan jelas menjawab, Aku masih ingin berorganisasi, khususnya di pramuka... Ortu bilang, oke, asal bisa membagi waktu untuk tetap fokus belajar... Challenge accepted !
Setelah ikut Cokroaminoto, I fell different... Ini pramuka namanya...
Karena saat itu aku masih jadi anggota, langsung pasang target tinggi, tahun besok aku Pradana-nya...
Pasang target seperti itu, dengan tetap belajar secara pribadi, aku juga mulai mempelajari Cokroaminoto, apa yang bisa dikembangkan, apa yang seharusnya dibuang dan dibenahi... I got it in my mind...
Begitu teman-teman, pasang target yang tinggi, jangan cuma nyebur hanya sebatas kaki, nyebur secara keseluruhan, basahi bagian rambut paling atas. Break the limit. Pelajari apa yang bisa dilakukan untuk target itu. Komitmen, janji pada diri sendiri, I can get it!
Image
Ini menurutku penting.
Saat itu, karena kebiasaan ku yang sudah berkelakuan slengean, saat aku sudah menjadi "pemimpin" di Cokroaminoto, aku tidak bisa merubahnya. Ya sudah, sekalian saja aku buat sebagai proses untuk mempelajari ini.
O ya, perlu diketahui, dulu (mungkin sekarang juga masih sebenarnya) tingkah laku ku itu selengean sama guru, apalagi teman-teman... Bolak balik dihukum. Hukuman dan makian dari (seorang) guru serasa menjadi santapan makanan. Telat, g disiplin, banyak omong. Tapi ada positifnya, kata teman-teman aku pinter... #ea
Saat upacara, aku dibelakang sendiri...
Saat ada teman yang ngobrol, aku nimbrung juga ikutan ketawa-ketawa dibelakang...
Dan, yang kelihatan dan kedengeran kenceng suaranya, ya aku...
Langsung (seorang) guru bilang... "woy, ga, pramuka ta**... percuma ikut pramuka tapi sikap masih seperti itu..." #ApesBagian1
Saat telat,
(seorang yang sama) Guru bilang... "Pantesan pramuka anggotanya sedi**t, ketuanya aja kayak kamu, g ada perubahan..." #ApesBagian2
*sudah cukup ceritanya, terlalu banyak*
Seperti itu teman-teman, saat sudah masuk di Cokroaminoto, secara tidak langsung karena banyaknya kegiatan yang teman-teman lakukan, teman-teman menjadi eksis, tumbuh tunas kelapa di dahi teman-teman. Sebagai penanda teman-teman adalah Cokroaminoto...
Seharusnya, teman-teman bisa buktikan, melalui keseharian, bahwa banyak hal positif muncul dalam diri karena tergabung dalam Cokroaminoto... Simpel, tapi berat untuk memunculkan kalimat dari guru, "Wah, saya senang lihat anak-anak pramuka ini, pinter, aktif, baik...", dll.
Teman Setia
Dalam organisasi, ada pemimpin dan ada yang dipimpin...
Langsung ke cerita aja, kesimpulannya belakangan...
Saat ada sebuah kegiatan, (seperti biasa) akulah yang membagi-bagi tugas...
Menjelaskan setiap tugas dari setiap anggota, dan tentunya, memberi deadline kapan tugas itu harus selesai.
Kalau g bisa terpenuhi, aku langsung marah-marah, atau diam, pergi, g disapa lagi, hehe...
Dari 3 kalimat di atas saja, bisa dilihat seperti apa aku ini...
Oke, pemimpin memang bisa seperti itu, tapi itu layaknya Diktator yang kerjanya cuma menyuruh...
Pahami kemampuan setiap teman (yang dipimpin), sesuaikan dengan tugas yang diberikan...
*ini penting, CATET* Jangan merendahkan kemampuan orang lain dengan memberinya tugas yang ringan. Beda ya, antara meremehkan dan menyesuaikan dengan kemampuan...
Dan jangan mengerjakan sendiri tugas yang berat karena menganggap teman lain tidak mampu...
Dealine memang sangat perlu, tapi, saat deadline tidak tercapai, jangan langsung marah, pahami apa penyebab tidak bisanya deadline itu terpenuhi, bisa karena memang deadline nya yang kurang a*ar, atau si dia kurang mampu mematuhi deadline, atau lainnya...
Sekali lagi, pahami anggota (teman) mu... Jadikan anggota mu sebagai teman setiamu...
Untuk saat ini, sekian.
Salam, Kidsfendie Regga Igartas
Pradana 2008....