Ekspedisi
Teh Manis 3: Angin di Mahameru
Kumbolo
Story
Salam
petualang!
Guys,
para personel Tim Ekspedisi HOS Cokroaminoto baru saja merampungkan ekspedisi
yang ketiga di Puncak Mahameru, tepatnya 4 Januari 2012 lalu. Perjalanan yang
dimulai dari tanggal 1 Januari hingga 4 Januari itu sukses, berhasil membawa
beberapa beberapa personel Teh Manis sampai di puncak tertinggi di pulau Jawa.
Mereka berhasil mengibarkan bendera HOSCOK dan juga berdera Merah Putih di
ketinggian 3676 mdpl. Meskipun tak semua personel sampai, tapi ekspdisi kali
ini mengukir kenangan tersendiri bagi tiap-tiap personel.
1
Januari 2012, agenda kami di awal tahun baru ini adalah melakukan perjalanan
awal menuju puncak Mahameru. Berangkat pukul dua siang dari Pos Ranu Pane, kami
menempuh track yang cukup susah untuk menuju ke Ranu Kumbolo. Bekas jalan yang
licin karena terguyur hujan membuat kami harus sangat berhati-hati saat
berjalan. Kondisi yang seperti ini semakin membuat jalan kami semakin extreme
untuk dilalui.
Perjalanan
yang cukup panjang, karena kami cukup banyak instirahat dan berjalan dengan
santai. Kami sampai di Ranu Kumbolo pukul tujuh malam dan disambut dengan hujan
yang cukup membuat kami kedinginan. Uap-uap muncul ketika kami berbicara. Malam
pertama kami di Ranu Kumbolo begitu dingin...
2
Januari 2012, pagi pertama di Ranu Kumbolo di sambut cuaca yang sedikit
mendung. Beberapa personel yang ingin muncak segera bersiap-siap sementara yang
lain menyipakan sarapan. Macam-macam masakan dimasak, mulai dari oseng-oseng,
mie, sampai nasi goreng. Matahari mulai menampakkan diri dari peraduannya,
menghangatkan pagi kami.
Usai
sarapan bersama-sama, personel yang akan menuju puncak para dewa dan yang lain
berkumpul untuk berdoa bersama sebelum berangkat. Setelah berdoa bersama dan meneriakkan
yel-yel HOSCOK!? ROSSOOOO!! Teman-teman kami memulai awal perjalanan mereka menuju
ke puncak Mahameru.
Sementara
personel yang tinggal mengahabiskan waktu di Ranu Kumbolo yang juga tak kalah
menakjubkan. Karena nganggur, kami pun memasak bahan makanan di siang hari
untuk makan siang. Kami juga menghabiskan waktu dengan mencuci pakaian-pakaian
kami yang basah kuyup gara-gara hujan kemarin. Sementara sore harinya kami
habiskan waktu di tepian pantai sambil berfoto-foto ria J
Sampai
malam harinya ternyata badai. Kami semua berlindung di dalam tenta. Tidak lupa
juga kami mendoakan teman-teman kami yang sedang dalam perjalanan menuju
puncak. Usai makan malam, kami melanjutkan aktifitas kami dengan bermain
do-mi-kado yang membuat gelak tawa tak berhenti. Karena terus tertawa, suhu
yang sebelumnya dingin jadi menghangat. Kami salaing berbagi cerita malam ini.
3
Januari 2012, pagi hari sekitar pukul enam, kami membuka tenda dan disambut
dengan sinar matahari yang cukup cerah. Setelah melenturkan tubuh, kami
bersiap-siap untuk mendaki tanjakan cinta dan ber-narsis ria. Yah, saking
nganggurnya mungkin ya? Hehehe.
Tak
mundah juga mendaki tanjakan cinta. Dan juga yang membuat para pendaki tertarik
adalah soal mitos yang yang di tanjakan cinta. Itu tuh, mitos cinta-cinta J
Di
balik tanjakan cinta, pemandangan indah memukau terhampar. Bentangan hijau
rumput yang begitu sejuk, dan dihiasi dengan bukit-bukit dan tumbuhan cemara
yang menjulang menjadi lukisan Tuhan yang begitu indah. Sayang sekali kalau
nggak mengabadikan moment-moment saat di sini. Belum lagi view kumbolo dari
atas tanjakan cinta tampak begitu menakjubkan!
Usai
makan pagi, kami memulai aktifitas kami pagi ini. Mulai dari membersihkan tenda
dan mem-packing beberapa barang yang kemarin hari sempat amburadul. Ada yang
menjemur sleeping bag yang sedikit basah, karena cuaca hari ini cukup cerah.
Namun akhirnya malah tidur-tiduran di atas sleeping bag yang sedang dijemur ^^
Sekitar
pukul dua siang, kami melihat teman-teman kami yang pulang dari puncak menuruni
tanjakan cinta. Alhamdulillah, mereka berhasil merampungkan perjalanan mereka
menuju ke puncak. Rasanya senang sekali melihat teman kami berhasil dengan
selamat.
Malam
ini cukup singkat, karena semuanya capek. Dan lagi-lagi, hujan juga membuat
kami tidak bisa menikmati sore terakhir kami di Ranu Kumbolo.
4
Januari 2012, pagi ini ramai sekali di Ranu Kumbolo. Memang hari ini adalah
hari terakhir pendakian di semeru, karena 5 Januari esok, jalur pendakian untuk
sementara ditutup, dikarenakan cuaca yang cukup extreme dan demi keselamatan
pendakian.
Seluruh
keluarga Teh Manis memulai pagi dengan masak besar. Ada yang memasak sayur,
lauk, dan juga nasi. Pokoknya pagi yang paling seru. Selain itu, kami juga
saling bertukar makanan dengan pendaki-pendaki lain dari penjuru Indonesia.
Kami juga saling berbagi pengalaman pagi ini.
Seusai
memasak, ternyata ada brefing dari pecinta alam. Kami bersama-sama diajak untuk
membersihkan Ranu Kumbolo dari sampah-sampah plastik yang sangat susah untuk
terurai. Bersama-sama dengan pendaki yang lain, kami membersihkan Ranu Kumbolo.
Sangat menyenangkan, kami bisa bersama-sama melestarikan surga semeru.
Keindahan kumbolo sebagai surga semeru memang perlu dilestarikan. Kesadaran
para pendaki-lah yang bisa membuat Kumbolo tetap menakjubkan dan tentunya
excelent! Dengan begitu, Kumbolo akan tetap terus menjadi daya tarik
mountaineer untuk mengunjungi bumi Mahameru yang indah ini yang tentunya bisa
menaikkan wisatawan di Kota Lumajang.
Usai
bersih-bersih Ranu Kumbolo. Semua kelurga Teh Manis memulai acara sarapan besar
yang merupakan agenda sarapan terakhir kami di Bumi Mahameru. Tak lupa kami
juga berbagi dengan pendaki yang lain. Sarapan kali ini benar-benar seru dan
menyenangkan! Dengan berbagai macam lauk dan sayur, kami berbagi satu sama
lain.
Usai
makan dan membereskan peratalannya, kami mulai packing untuk pulang ke Ranu
Pane. Usai packing, kami menyempatkan diri untuk foto bersama-sama. Iya dong!
Agenda wajib itu J
Usai
foto-foto, kami mulai berjalan meninggalkan Ranu Kumbolo. Berat sebenarnya
meninggalkan pemandangan danau di atas gunung yang begitu memukau ini. Tapi
sanak keluarga juga menunggu cerita petualangan ini usai kami sampai di rumah
nanti. Pengalaman kali ini mengukirkan kesan yang begitu amazing di hati
masih-masing personel Teh Manis. Begitu banyak kejadian yang bisa kami ambil
hikmah maupun pelajarannya, juga bonus persembahan Maha Karya Tuhan yang begitu
indah melalui pemandangan Ranu Kumbolo.
Kumbolo,
Surga Semeru yang begitu memukau. Suatu saat kami akan kembali ke sana lagi,
dan akan menginjakkan kaki kami di Punjak Mahameru dan merasakan anginnya,
suatu saat nanti.
Unforgetable
Memories
Ekspedisi
Teh Manis #3: Angin di Mahameru