Sebuah Lagu Dari Kami

Sebuah Lagu Dari Kami
Wujud Cinta dan Kepedulian


“Together we can, reachin’ up the sky,
With our hand, together we can,
Make everything possible and our dream realize,
oh, together we can...”

Ya, potongan kalimat itulah yang selalu terdengar saat kami, dewan ambalan Hoscok berkumpul. 





Entah aku atau teman-teman yang lain yang mengawali untuk mengucapkannya. Potongan kalimat di atas juga merupakan potongan lirik dari lagu pertama dewan ambalan Hoscok. Awalnya, hanya aku dan Kak Raka yang tahu. Tetapi seiring berjalannya waktu, teman-teman dewan ambalan yang lain juga ikut tahu, bahkan hafal.

Ini nih, sejarahnya. Pada awalnya, Kak Raka datang ke sanggar pramuka Hoscok dengan kata-kata 'together we can'. Hal ini berlangsung hampir setiap kami berkumpul. Bahkan pada awalnya, kata-kata inilah yang menjadi penyemangat kami saat akan berkegiatan.

Pada saat awal aku yang kelas X bergabung untuk berkegiatan di Scouts New Arrival, kami masih belum mengetahui kemampuan masing-masing personil. Namun, setelah lama mengakrabkan diri, ternyata di dewan ambalan Hoscok dapat membentuk sebuah band. Hahaha :D. Dikarenakan, kami memiliki vokalis, 2 gitaris, bassis, dan drummer. Lengkap sudah!

Akhirnya, Kak Raka termotivasi untuk membuat lagu yang akan menjadi lagu pertama kami sekaligus lagu pertama Hoscok. Sengaja Kak Raka membuat liriknya berbahasa Inggris, agar lebih keren, katanya. Tapi, kata-kata yang dipakai mudah dipahami kok..Tak butuh waktu lama, kami menyelesaikan lagu ini dalam 2 hari. Bahkan untuk mencari nada lagunya saja, aku membutuhkan waktu 4 jam saja. Untuk ukuranku, itu waktu yang sangat singkat. Aku sendiri kaget waktu lagu ini selesai, karena aku mencari nadanya saat jam pelajaran berlangsung. Hehehe :)

Saat pulang sekolah, seperti biasa, kami berkumpul di sanggar untuk sekedar melepas lelah atau sekedar bersenda gurau. Bagi kami, sanggar adalah rumah kedua kami setelah pulang sekolah, sebelum pulang ke rumah kami yang sebenarnya. Sanggar juga sebuah tempat yang dapat memberi banyak inspirasi, pokoknya, sanggar Hoscok adalah segalanya bagi kami.

Oke,, back to topic. Di sanggar, aku menemui Kak Raka untuk menyanyikan lagu pertama kami ini. Dan, yeah! Kak Raka menyukainya. Akhirnya, Kak Anggi, gitaris kami, mencari kord untuk lagu itu.

Esoknya, lagu pun jadi. Sesuai dengan isi liriknya, maka lagu ini berjudul ‘Together We Can’, yang juga slogan Kak Raka.

Saat kami menyanyikan lagu ini di depan teman-teman dewan ambalan yang lain, ternyata mereka menyukainya juga. Kata mereka, lagu ini nadanya mudah dihafal. Easy listening, deh.

Awalnya, lagu ini masih rahasia, tapi akhirnya dipromosikan pada acara Mustegak, 5 Desember 2010. Pada saat itu, teman-teman dewan ambalan sudah banyak yang hafal, meski cuma refrainnnya saja. Bahkan, kakak-kakak dari DKC juga ikut menikmati, saat aku, Kak Raka, dan Kak Anggi membawakan lagu ini. Yah, tentu merupakan kebanggaan tersendiri saat lagu yang kita ciptakan mendapat apresiasi yang sangat baik dari orang lain.. :)

Kak Raka bilang, lagu ini merepresentasikan semangat kebersamaan dari dewan ambalan Hoscok. Karena, menurut dia, dalam berorganisasi kita tidak bisa bekerja sendiri, tetapi bersama-sama. Selain itu, lagu ini juga mencakup kepedulian kami kepada Bumi yang makin lama kondisinya makin mengkhawatirkan. Bisa dibilang, satu lagu, sejuta makna. :D

Hingga hari ini,, kami sudah mengerjakannya dalam versi band, bahkan sudah memasuki proses record. Oia, nama band-nya adalah The Anemos. Personilnya:
-          Vokal                : aku :D (Iswi)
-          Gitar (melody)  : Anggi
-          Gitar (rhythm)   : Wisnu
-          Bass                 : Raka
-          Drum                 : Wildan

Kami berlima memang tidak mampu memberikan sumbangan berupa materi, namun kami mempersembahkan sebuah lagu sebagai wujud cinta kami kepada gudep Hos. Cokroaminoto, juga sebagai wujud kepedulian pramuka Hoscok pada kondisi Bumi kita yang makin mengkhawatirkan ini..

Akhir kata,
“With one little action to chain reaction,
dream inside, together we can....”


By: Iswi H.C.

4 Komentar

Lebih baru Lebih lama